Jumat, 25 Desember 2020

DINAMIKA PENDUDUK

Materi Dinamika Penduduk 





































CATATAN TAMBAHAN

Fenomena kependudukan berkaitan dengan data yang menyangkut penduduk dengan berbagai karakteristik seperti kebutuhan akan sandang pangan, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya yang menunjang kehidupan manusia itu sendiri. Penduduk Indonesia adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih yang bertujuan untuk menetap. Jumlah penduduk Indonesia termasuk terbesar keempat setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.

Data kependudukan secara umum sebagai kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan berupa angka, lambang atau sifat yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Data juga dapat didefinisikan sebagai sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu objek. Oleh karena itu data yang baik adalah data yang bisa dipercaya kebenarannya tepat waktu dan mencakup ruang lingkup yang luas atau bisa memberikan gambaran tentang suatu masalah secara menyeluruh merupakan data relevan.

Kependudukan atau demografi merupakan ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan.Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan,agama atau etnisitas tertentu. Dengan demikian data kependudukan adalah segala tampilan data penduduk dalam bentuk resmi maupun tidak resmi yang diterbitkan oleh badan-badan pencatatan kependudukan (pemerintah maupun non pemerintah), dalam berbagai bentuk baik angka, grafik, gambar dan lain lain.

Jenis data berdasarkan sumber perolehan terbagi menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber resmi, seperti instansi pemerintah atau bisa juga non pemerintah/perorangan.

Data kependudukan dapat diperoleh dengan beberapa cara, antara lain sebagai berikut :

1. Sensus Penduduk 


Gambar Sensus Penduduk

Sensus penduduk merupakan  proses untuk menyusun, mengumpulkan, dan juga menyebarluaskan data-data kependudukan. Mulai dari aspek sosial, demografi, serta ekonominya.

  • Berdasarkan jenis sensusnya : Sensus jenis ini mencakup beberapa sensus, yaitu sensus penduduk, sensus perumahan, sensus industri, dan sensus pertanian.
  • Berdasarkan tempat tinggalnya : Sensus de jure, yaitu pencacahan yang ditunjukan kepada setiap penduduk yang benar-benar berdiam atau bertempat tinggal di daerah atau negara yang bersangkutan. Sensus de facto, yaitu pencacahan penduduk yang ditunjukan kepada setiap penduduk yang pada waktu diadakan sensus berada dalam wilayah atau negara yang bersangkutan.
  • Berdasarkan cara pengumpulan datanya : Metode house holder, yaitu pendataan yang dilakukan dengan cara meminta kepala keluarga yang mengisi daftar sensus sendiri. Metode canvaser, yaitu pendataan yang dilakukan dengan cara mewawancarai kepala keluarga. Biasanya petugas sensus mengisi daftar sensus, dan kepala keluarga hanya sebagai narasumber.
2. Registrasi Penduduk 

  Registrasi Penduduk dilakukan dengan cara mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam kependudukan. Peristiwa itu seperti kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, pengangkatan anak (adopsi), dan juga perpindahan penduduk.

3. Suurvei Penduduk 

        Survei penduduk ini biasanya dilakukan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan permasalahan sosial ekonomi, psikologi, dan juga faktor lainnya yang dapat memengaruhi aspek demografi secara umum. Misalnya kelahiran, kematian, dan juga migrasi.Ketika proses pengumpulan data sudah dilakukan dan sudah didapatkan hasilnya, maka selanjutnya adalah menyajikan informasi tersebut. Ada beberapa model penyajian Informasi data kependudukan yang bisa kita buat.

 Data-data kependudukan ini juga sangat dibutuhkan oleh pemerintah. Hampir di setiap instansi pemerintah membutuhkan data kependudukan. Namun, yang dibutuhkan itu adalah data-data kependudukan yang telah dianalisis, seperti telah diketahuinya komposisi penduduk.

Analisis data kependudukan sangatlah dibutuhkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan keakuratan data, karena pada dasarnya kependudukan pada suatu daerah bahkan negara, sangatlah dinamis atau mudah berubah-ubah. Untuk itu dibutuhkan adanya komposisi penduduk.

Komposisi penduduk adalah suatu pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Contohnya pengelompokan secara geografis, sosial, biologis, dan ekonomi. Dengan kita mengetahui komposisi penduduk, maka kita bisa menarik kesimpulan dari berbagai susunan dan perubahan dinamika kependudukan dari masa ke masa. Dengan begitu, pemerintah dapat membuat kebijakan yang tepat sasaran dan dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

ada 2 konsep dan ukuran yang bisa kita pelajari berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin :

A. Sex Ratio (Rasio Jenis Kelamin)

Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan.

SR=MF x k

Keterangan :

SR = Rasio jenis kelamin

M = Jumlah penduduk laki-laki di suatu daerah pada waktu tertentu

F = Jumlah penduduk perempuan di suatu daerah pada waktu tertentu

K = Konstanta, nilainya 100

B. Depedency Ratio (Angka Beban Tanggungan)

Angka beban tanggungan atau angka ketergantungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak produktif dengan banyaknya penduduk yang produktif. Secara kasar angka ini dapat digunakan sebagai indikator ekonomi suatu negara.

 



Keterangan :

DR = Angka beban ketergantungan

Penduduk tidak produktif = Penduduk umur 0 – 14 tahun dan >65 tahun

Penduduk produktif = Penduduk umur 15 – 64 tahun

K = konstanta, nilainya 100

Sabtu, 07 Desember 2013

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY


BAB I
PENDAHULUAN
 
                                                                                       

A.  Latar Belakang

Pengajaran adalah suatu aktifitas (proses) mengajar belajar yang di dalamnya ada dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Istilah peserta didik penulis gunakan untuk anak didik, objek didik, atau sebagai istilah lain dari siswa. Tugas dan tanggung jawab utama seorang guruatau pengajar adalah mengelola pengajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif, yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif di antara dua subjek pengajaran, guru sebagai penginisiatif awal, pengarah, pembimbing, sedang peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pengajaran.
Sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indera penglihatan, pendengaran, pengecapan dan indera-indera lainnya.Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull) manakala didasari oleh keingintahuan itu. Didasari hal inilah suatu strategi pembelajaran yang dikenal dengan inkuiri dikembangkan.
Metode Pembelajaran inquiry merupakan satu komponen penting dalam pendekatan konstruktifistik yang telah memiliki sejarah panjang dalam inovasi atau pembaruan pendidikan. Dalam pembelajaran dengan penemuan atau inkuiri, siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. Piaget memberikan definisi pendekatan Inquiry sebagai pendidikan yang mempersiapkan situasi bagi siswa untuk melakukan eksperimen sendiri. Mengajukan pertayaan-pertayaan dan mencari sendiri jawaban atas pertayaan yang mereka ajukan. Metode inkuiri yang didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuan dengan penuh percaya diri.

B.  Batasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan agar penulisan terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penulisan. Oleh karena itu penyusun memfokuskan kepada pembahasan atas masalah-masalah pokok yang dibatasi dalam konteks permasalahan terdiri dari:
1.    Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran inquiry?
2.    Apa saja kelemahan dan kelebihan dari strategi pembelajaran inquiry?
3.    Bagaimana aplikasi dalam KBM mengenai strategi pembelajaran inquiry?
4.    Bagaimana kendala dalam pelaksanaan KBM?
5.    Bagaimana pemecahan masalah?

C.  Tujuan

1.    Mengetahui yang dimaksud Starategi pembelajaran inquiry.
2.    Mengetahui kelemahan dan kelebihan dari strategi pembelajaran inquiry.
3.    Mengetahui aplikasi dalam KBM mengenai strategi pembelajaran inquiry.
4.    Mengetahui kendala dalam pelaksanaan KBM
5.    Mengetahui pemecahan masalah dalam stategi pembelajaran inquiry.

D.  Manfaat
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa geografi  untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam mengetahui strategi pembelajaran inquiry. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan didalam Strategi pembelajaran didalam kelas nanti.
      

E.   Metode Penulisan

Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan. Metode studi kepustakaan yaitu suatu metode dengan membaca telaah pustaka tentang definisi strategi pembelajaran inquiry, kelemahan dan kelebihan strategi pembelajaran inquiry, aplikasi dalam KBM mengenai strategi pembelajaran inquiry, kendala dalam pelaksanaan KBM, dan pemecahan masalah atau kendala dalam strategi pembelajaran inquiry tersebut. Selain itu, penulis juga memperoleh data dari internet.


BAB II

PEMBAHASAN


1.    Definisi Strategi Pembelajaran Inquiry

Inquiry berasal dari kata Inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara untuk membantu individu untuk membangun kemampuan itu.
Strategi pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.
Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.  Strategi ini berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam disekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indra pengecapan, pendengaran, penglihatan, dan indra-indra lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull) manakala didasari oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi inkuiri dikembangkan.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri. Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subyek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan demikian, strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Oleh sebab itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal, namun sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran.
Tujuan utama pembelajaran melalui strategi inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka.
Strategi pembelajaran inquiry merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.
2.    Kelebihan dan kelemahan strategi pembelajaran inquiry
1)   Kelebihan strategi pembelajaran inquiry meliputi sebagai berikut:
a.    Pembelajaran menjadi lebih hidup serta dapat menjadikan siswa aktif.
b.    Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa.
c.    Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.
d.   Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
e.    Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat jujur, obyektif, dan terbuka.
f.     Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional, yaitu guru yang menguasai kelas.
g.    Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.
h.    Dapat melatih siswa untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat mengembangkan pendidikan demokrasi.
i.      Dalam diskusi inkuiri, guru dapat mengetahui kedalaman pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai konsep yang sedang dibahas.
j.      Startegi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
k.    Startegi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
l.      Startegi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
m.  Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
                                          
2)   Kelemahan Strategi Pembelajaran Inquiry
a.    Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b.    Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c.    Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
d.   Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka startegi ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
e.    Pembelajaran dengan inkuiri memerlukan kecerdasan siswa yang tinggi, bila siswa kurang cerdas hasil pembelajarannya kurang efektif.
f.     Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima informasi dari guru apa adanya.
g.    Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa dalam belajar.
h.    Karena dilakukan secara kelompok maka kemungkinan ada anggota yang kurang aktif.
i.      Pembelajaran inkuiri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu muda, misalkan SD.
j.      Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang lebih baik.
k.    Untuk kelas dengan jumlah siswa yang banyak, akan sangat merepotkan guru.
l.      Membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya kurang efektif jika pembelajaran ini diterapkan pada situasi kelas yang kurang mendukung.
m.  Pembelajaran akan kurang efektif  jika guru tidak menguasai kelas.

3.    Aplikasi KBM dalam Strategi Pembelajaran Inquiry

Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inquiry terdiri dari karakteristik, prinsip-prinsip penggunaan, langkah-langkah dan metode Strategi Pembelajaran Inquiry, seerti berikut:
1)        Karakteristik strategi pembelajaran Inquiry
a.    Menekankan pada aktvfitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai objek didik.
b.    Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakansehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief).
c.    Tujuan dari strategi pembelajaran inquiry adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.

2)   Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inquiry
a.       Berorientasi pada perkembangan intelektual
Tujuan dari Strategi Pembelajaran Inquiry adalah perkembangan berpikir, dengan demikian strategi pembelajaran ini selain berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. Karena itu, criteria keberhasilan dari proses pembelajaran dengan menggunakan SPI bukan ditentukan oleh sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran akan tetapi sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu (yang dapat ditemukan).
b.      Prinsip interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antar siswa maupun interaksi siswa dengan guru bahkan interaksi antar siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai pengajar tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan (directing) agar siswa bias mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka.
c.       Prinsip bertanya
Peran guru dalam menggunakan SPI adalah guru sebagai penanya. Sebab kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir, guru perlu menguasai berbagai jenis dan teknik bertanya. Apakah itu bertanya hanya sekedar untuk meminta perhatian siswa, untuk melacak, untuk mengembangkan kemampuan atau untuk menguji.
d.      Prinsip bertanya untuk berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta akan tetapi belajar adalah proses berpikir yakni proses mengembangkan seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal. Anak dituntut untuk belajar berpikir logis dan rasional dengan memasukan unsure-unsur yang mempengaruhi emosi yaitu unsure estetika melalui pross belajar yang menyenangkan.


e.       Prinsip keterbukaan
Belajar adalah proses mencoba berbagai kemungkinan, segala sesuatu mungkin bisa terjadi. Oleh sebab itu, anak perlu diberi kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.
3)   Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Inquiry
a.        Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran yaitu guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi adalah:
a)    Menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
b)   Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan.
c)    Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar, hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.
b.      Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu       masalah atau persoalan yang mengandung teka-teki. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji karena masalah itu tentu ada jawabannya dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya pengembangan mental melalui proses berpikir.
      Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah diantaranya:
a)    Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan memilki motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan masalah yang hendak dikaji. Seorang guru hanya memberikan topik yang akan dipelajari.
b)   Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti, artinya guru perlu mendorong siswa agar dapat merumuskan masalah yang menurut guru jawaban yang sebenarnya sudah ada tinggal siswa mencari dan menemukan jawabannya dengan pasti.
c)    Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui oleh siswa artinya sebelum masalah itu dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah.
c.    merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji dan perlu diuji kebenarannya. Potensi berpikir siswa dimulai dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau menduga-duga (berhipotesis) dari suatu masalah. Untuk mengembangkan kemampuan menebak pada diri anak, guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan yang mendorong siswa untuk merumuskan jawaban sementara (hipotesis). Perkiraan sebagian hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh yang bersifat rasional dan logis.
d.      Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menyaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Mengumpulkan data merupakan proses yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Selain memerlukan motivasi yang kuat dalam proses ini juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikir. Tugas dan peran guru yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan, penggunaan SPI terkadang macet apabila siswa tidak apresiatif (ketidakgairahan dalam belajar).
e.       Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan, menguji hipotesis berarti juga mengembangkan kemampuan berpikir rasional yaitu kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi tetapi didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
f.       Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukan pada siswa data mana yang relevan.
4)   Metode yang Digunakan Strategi Pembelajaran Inquiry
a.    Metode diskusi, adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa serta untuk membuat suatu kesimpulan.
b.    Metode demonstrasi, adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang proses, satuan atau benda tertentu baik benda yang sebenarnya atau hanya yang bersifat tiruan.
c.    Metode tanya jawab, bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu, sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam berpikir.

4.    Permasalahan dalam pelaksanaan KBM

inquiry dalam pembelajaran dilandasi pandangan konstruktivisme, Menurut pandangan konstruktivistik, belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan oleh siswa .Ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Guru memang dapat dan harus mengambil prakarsa untuk menata lingkungan yang memberi peluang optimal bagi terjadinya belajar. Namun yang akhirnya paling menentukan terwujudnya gejala belajar adalah niat belajar siswa sendiri.Dengan istilah ini, dapat dikatakan bahwa hakekatnya kendali belajar sepenuhnya ada pada siswa.
Karakteristik dari pendekatan inquiry ini adalah guru tidak mengkomunikasikan pengetahuan, tetapi membantu siswa untuk belajar bagi mereka sendiri, kemudian topik, masalah yang dipelajari, dan metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan dapat ditentukan oleh siswa, dapat ditentukan oleh guru, dan dapat ditentukan bersama oleh siswa dan guru.  Pembelajaran inkuiri memberi tekanan pada ide-ide konstruktivis dari belajar.Kemajuan belajar terbaik terjadi dalam situasi kelompok.
pembelajaran inquiry ini menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung, peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan membimbing siswa untuk belajar. Dengan kata lain untuk siswa yang pintar maka akan cepat dan mengerti dalam pembelajaran, tetapi untuk siswa yang daya tangkapnya kurang akan menimbulkan kebingungan dan akan tertinggal jauh pengetahuannya.

5.    Pemecahan masalah kendala dalam strategi pembelajaran inquiry

Pemecahan masalah dalam kendala strategi pembelajaran inquiry adalah sebagai guru kita harus menerapkan cara, dengan menyimbangkan situasi atau kondisi di setiap kelas, karena kita tidak tahu bagaimana karakter dan kemampuan  siswa satu persatu sehingga kita sebagai guru bisa menyimbangkan kemampuan siswa di dalam kelas yang kita ajarkan tersebut.
Sebagai seorang guru kita dituntut untuk memberikan pendidikan yang luar biasa agar siswa kita mengerti dan memahami apa yang kita ajarkan dan mencerdaskan siswa-siswi kita agar mereka menjadi generasi penerus yang berkualitas




BAB III

PENUTUP



A.  Kesimpulan

Strategi pembelajaran inquiry menyatakan bahwa guru sebagai sumber belajar bukanlah yang satu-satunya, masih banyak lagi sumber belajar yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran. Guru hanyalah sebagai fasilitator, pembimbing yang selalu mengarahkan siswa dalam pembelajaran.
Siswa didesain sebagai penemu atau mencari pengetahuan itu, tugas seorang guru dalam mengelola siswa agar mendapatkan pengetahuan dan menjadi bermakna. Karena dengan bermakna pengetahuan akan masuk kedalam pengetahuan mereka, sehingga akan selalu terkenang oleh siswa. Siswa yang melakukan semuanya guru hanya menyiapkan, karena murid yang melakukan maka pembelajaran akan menjadi pengalaman yang bermakna untuk  siswa.

B.  Saran

Saran untuk para guru jika menggunakan strategi pembelajaran inquiry harus mengikuti prosedur yang ada dan harus disesuaikan dengan waktu yang dimiliki, karena strategi pembelajaran inquiry ini sangat membutuhkan waktu yang panjang.
Karena makalah ini belum sempurna maka penulis mengharapkan saran yang membangun agar dapat bermanfaat bagi semua dan demi perbaikan makalah selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA


DAFTAR PUSTAKA