BAB I
PENDAHULUAN
Pengajaran adalah suatu aktifitas (proses) mengajar belajar yang di
dalamnya ada dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Istilah peserta didik
penulis gunakan untuk anak didik, objek didik, atau sebagai istilah lain dari siswa.
Tugas dan tanggung jawab utama seorang guruatau pengajar
adalah mengelola pengajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan
positif, yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif di antara
dua subjek pengajaran, guru sebagai penginisiatif awal, pengarah, pembimbing,
sedang peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh
perubahan diri dalam pengajaran.
Sejak manusia lahir
ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya.
Rasa ingin tahu tentang alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat manusia
sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal
segala sesuatu melalui indera penglihatan, pendengaran, pengecapan dan
indera-indera lainnya.Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus
berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki
manusia akan bermakna (meaningfull) manakala didasari oleh keingintahuan itu.
Didasari hal inilah suatu strategi pembelajaran yang dikenal dengan inkuiri
dikembangkan.
Metode Pembelajaran inquiry merupakan satu komponen
penting dalam pendekatan konstruktifistik yang telah memiliki sejarah panjang
dalam inovasi atau pembaruan pendidikan. Dalam pembelajaran dengan penemuan
atau inkuiri, siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan
aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru
mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang
memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. Piaget
memberikan definisi pendekatan Inquiry sebagai pendidikan yang mempersiapkan
situasi bagi siswa untuk melakukan eksperimen sendiri. Mengajukan
pertayaan-pertayaan dan mencari sendiri jawaban atas pertayaan yang mereka
ajukan. Metode inkuiri yang didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan
belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari
dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analisis sehingga mereka
dapat merumuskan sendiri penemuan dengan penuh percaya diri.
Pembatasan
masalah dilakukan agar penulisan terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari
sasaran pokok penulisan. Oleh karena itu penyusun memfokuskan kepada pembahasan
atas masalah-masalah pokok yang dibatasi dalam konteks permasalahan terdiri
dari:
1.
Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran
inquiry?
2.
Apa saja kelemahan dan kelebihan dari strategi
pembelajaran inquiry?
3.
Bagaimana aplikasi dalam KBM mengenai strategi
pembelajaran inquiry?
4.
Bagaimana kendala dalam pelaksanaan KBM?
5.
Bagaimana pemecahan masalah?
1.
Mengetahui yang dimaksud Starategi pembelajaran
inquiry.
2.
Mengetahui kelemahan dan kelebihan dari strategi
pembelajaran inquiry.
3.
Mengetahui aplikasi dalam KBM mengenai strategi
pembelajaran inquiry.
4.
Mengetahui kendala dalam pelaksanaan KBM
5.
Mengetahui pemecahan masalah dalam stategi
pembelajaran inquiry.
D. Manfaat
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, khususnya kepada mahasiswa geografi untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam
mengetahui strategi pembelajaran inquiry. Manfaat lain dari penulisan makalah
ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan
didalam Strategi pembelajaran didalam kelas nanti.
Data penulisan makalah ini diperoleh dengan
metode studi kepustakaan. Metode studi kepustakaan yaitu suatu metode dengan
membaca telaah pustaka tentang definisi strategi pembelajaran inquiry,
kelemahan dan kelebihan strategi pembelajaran inquiry, aplikasi dalam KBM
mengenai strategi pembelajaran inquiry, kendala dalam pelaksanaan KBM, dan pemecahan
masalah atau kendala dalam strategi pembelajaran inquiry tersebut. Selain itu,
penulis juga memperoleh data dari internet.
Inquiry berasal dari kata Inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan
penyelidikan. pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi
siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait
dengan proses-proses berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama
dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara untuk membantu individu untuk
membangun kemampuan itu.
Strategi pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan
pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu
sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.
Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic,
yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan. Strategi ini berangkat
dari asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk
menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam
disekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil
manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indra
pengecapan, pendengaran, penglihatan, dan indra-indra lainnya. Hingga dewasa
keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan otak
dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull)
manakala didasari oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi inkuiri
dikembangkan.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri. Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada
aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi
inkuiri menempatkan siswa sebagai subyek belajar. Dalam proses pembelajaran,
siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru
secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi
pelajaran itu sendiri.Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa
diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang
dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self
belief). Dengan demikian, strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan
sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar
siswa.
Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses
tanya jawab antara guru dan siswa. Oleh sebab itu kemampuan guru dalam
menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. Ketiga,
tujuan dari penggunaan strategi
pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara
sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai
bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam strategi pembelajaran inkuiri
siswa tak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana
mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai
pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal,
namun sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala
ia bisa menguasai materi pelajaran.
Tujuan utama pembelajaran melalui strategi inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat
mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu
mereka.
Strategi pembelajaran inquiry merupakan bentuk dari
pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered
approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran
yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.
2.
Kelebihan
dan kelemahan strategi pembelajaran inquiry
1)
Kelebihan strategi pembelajaran inquiry meliputi
sebagai berikut:
a.
Pembelajaran menjadi lebih hidup serta dapat
menjadikan siswa aktif.
b.
Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada
siswa.
c.
Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada
situasi proses belajar yang baru.
d.
Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya
sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
e.
Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya
sendiri, bersifat jujur, obyektif, dan terbuka.
f.
Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional,
yaitu guru yang menguasai kelas.
g.
Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan
berbagai jenis sumber belajar.
h.
Dapat melatih siswa untuk belajar sendiri dengan
positif sehingga dapat mengembangkan pendidikan demokrasi.
i.
Dalam diskusi inkuiri, guru dapat mengetahui kedalaman
pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai konsep yang sedang dibahas.
j.
Startegi ini merupakan strategi pembelajaran yang
menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara
seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
k.
Startegi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk
belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
l.
Startegi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai
dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah
proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
m. Keuntungan lain
adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki
kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar
bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
2)
Kelemahan Strategi Pembelajaran Inquiry
a.
Jika strategi ini digunakan sebagai strategi
pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b.
Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran
oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c.
Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan
waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang
telah ditentukan.
d.
Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh
kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka startegi ini akan sulit
diimplementasikan oleh setiap guru.
e.
Pembelajaran dengan inkuiri memerlukan kecerdasan
siswa yang tinggi, bila siswa kurang cerdas hasil pembelajarannya kurang
efektif.
f.
Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang
menerima informasi dari guru apa adanya.
g.
Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya
sebagai pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa
dalam belajar.
h.
Karena dilakukan secara kelompok maka kemungkinan ada
anggota yang kurang aktif.
i.
Pembelajaran inkuiri
kurang cocok pada anak yang usianya terlalu muda, misalkan SD.
j.
Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingan
guru yang lebih baik.
k.
Untuk kelas dengan jumlah siswa yang banyak, akan
sangat merepotkan guru.
l.
Membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya kurang
efektif jika pembelajaran ini diterapkan pada situasi kelas yang kurang
mendukung.
m. Pembelajaran akan
kurang efektif jika guru tidak menguasai
kelas.
Secara umum proses
pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inquiry terdiri dari karakteristik, prinsip-prinsip
penggunaan, langkah-langkah dan metode Strategi Pembelajaran Inquiry, seerti
berikut:
1)
Karakteristik
strategi pembelajaran Inquiry
a. Menekankan pada aktvfitas siswa secara
maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan
siswa sebagai objek didik.
b. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa
diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakansehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief).
c. Tujuan dari strategi pembelajaran inquiry
adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis
atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
2) Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran
Inquiry
a. Berorientasi pada perkembangan intelektual
Tujuan dari Strategi Pembelajaran Inquiry adalah
perkembangan berpikir, dengan demikian strategi pembelajaran ini selain berorientasi
pada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. Karena itu, criteria
keberhasilan dari proses pembelajaran dengan menggunakan SPI bukan ditentukan
oleh sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran akan tetapi sejauh mana
siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu (yang dapat ditemukan).
b. Prinsip interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses
interaksi, baik interaksi antar siswa maupun interaksi siswa dengan guru bahkan
interaksi antar siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi
berarti menempatkan guru bukan sebagai pengajar tetapi sebagai pengatur
lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan
(directing) agar siswa bias mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi
mereka.
c. Prinsip bertanya
Peran guru dalam menggunakan SPI adalah guru sebagai
penanya. Sebab kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya
sudah merupakan sebagian dari proses berpikir, guru perlu menguasai berbagai
jenis dan teknik bertanya. Apakah itu bertanya hanya sekedar untuk meminta
perhatian siswa, untuk melacak, untuk mengembangkan kemampuan atau untuk
menguji.
d. Prinsip bertanya untuk berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta akan tetapi
belajar adalah proses berpikir yakni proses mengembangkan seluruh otak.
Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.
Anak dituntut untuk belajar berpikir logis dan rasional dengan memasukan
unsure-unsur yang mempengaruhi emosi yaitu unsure estetika melalui pross
belajar yang menyenangkan.
e. Prinsip keterbukaan
Belajar adalah proses mencoba berbagai kemungkinan,
segala sesuatu mungkin bisa terjadi. Oleh sebab itu, anak perlu diberi
kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan
nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan
berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya.
Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa
mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang
diajukan.
3) Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Inquiry
a. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana
atau iklim pembelajaran yang responsif. Guru mengkondisikan agar siswa siap
melaksanakan proses pembelajaran yaitu guru merangsang dan mengajak siswa untuk
berpikir memecahkan masalah. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan
orientasi adalah:
a) Menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar
yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
b) Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan.
c) Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan
belajar, hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.
b. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa
siswa pada suatu masalah atau
persoalan yang mengandung teka-teki. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah
yang ingin dikaji karena masalah itu tentu ada jawabannya dan siswa didorong
untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat
penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa
akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya pengembangan
mental melalui proses berpikir.
Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam merumuskan masalah diantaranya:
a) Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh
siswa. Siswa akan memilki motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan
dalam merumuskan masalah yang hendak dikaji. Seorang guru hanya memberikan
topik yang akan dipelajari.
b) Masalah yang dikaji adalah masalah yang
mengandung teka-teki yang jawabannya pasti, artinya guru perlu mendorong siswa
agar dapat merumuskan masalah yang menurut guru jawaban yang sebenarnya sudah
ada tinggal siswa mencari dan menemukan jawabannya dengan pasti.
c) Konsep-konsep dalam masalah adalah
konsep-konsep yang sudah diketahui oleh siswa artinya sebelum masalah itu
dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih dahulu
bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada dalam
rumusan masalah.
c. merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu
permasalahan yang sedang dikaji dan perlu diuji kebenarannya. Potensi berpikir
siswa dimulai dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau menduga-duga
(berhipotesis) dari suatu masalah. Untuk mengembangkan kemampuan menebak pada
diri anak, guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan yang mendorong siswa untuk
merumuskan jawaban sementara (hipotesis). Perkiraan sebagian hipotesis bukan
sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh yang bersifat
rasional dan logis.
d. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menyaring
informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Mengumpulkan
data merupakan proses yang sangat penting dalam pengembangan intelektual.
Selain memerlukan motivasi yang kuat dalam proses ini juga membutuhkan
ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikir. Tugas dan peran guru
yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir
mencari informasi yang dibutuhkan, penggunaan SPI terkadang macet apabila siswa
tidak apresiatif (ketidakgairahan dalam belajar).
e. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan
jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh
berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah
mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan, menguji hipotesis
berarti juga mengembangkan kemampuan berpikir rasional yaitu kebenaran jawaban
yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi tetapi didukung oleh data
yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
f. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan
kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan
hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru
mampu menunjukan pada siswa data mana yang relevan.
4) Metode yang Digunakan Strategi Pembelajaran
Inquiry
a. Metode diskusi, adalah metode pembelajaran
yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah
untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami
pengetahuan siswa serta untuk membuat suatu kesimpulan.
b. Metode demonstrasi, adalah metode penyajian
pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang proses,
satuan atau benda tertentu baik benda yang sebenarnya atau hanya yang bersifat
tiruan.
c. Metode tanya jawab, bertanya dapat dipandang
sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu, sedangkan menjawab
pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam berpikir.
inquiry dalam
pembelajaran dilandasi pandangan konstruktivisme, Menurut pandangan
konstruktivistik, belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan.
Pembentukan ini harus dilakukan oleh siswa .Ia harus aktif melakukan kegiatan,
aktif berpikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang
dipelajari. Guru memang dapat dan harus mengambil prakarsa untuk menata
lingkungan yang memberi peluang optimal bagi terjadinya belajar. Namun yang
akhirnya paling menentukan terwujudnya gejala belajar adalah niat belajar siswa
sendiri.Dengan istilah ini, dapat dikatakan bahwa hakekatnya kendali belajar
sepenuhnya ada pada siswa.
Karakteristik
dari pendekatan inquiry ini adalah guru tidak mengkomunikasikan pengetahuan,
tetapi membantu siswa untuk belajar bagi mereka sendiri, kemudian topik,
masalah yang dipelajari, dan metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan
dapat ditentukan oleh siswa, dapat ditentukan oleh guru, dan dapat ditentukan
bersama oleh siswa dan guru. Pembelajaran inkuiri memberi tekanan pada
ide-ide konstruktivis dari belajar.Kemajuan belajar terbaik terjadi dalam
situasi kelompok.
pembelajaran inquiry ini menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak
diberikan secara langsung, peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan
menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator
dan membimbing siswa untuk belajar. Dengan kata lain untuk siswa yang pintar maka
akan cepat dan mengerti dalam pembelajaran, tetapi untuk siswa yang daya
tangkapnya kurang akan menimbulkan kebingungan dan akan tertinggal jauh
pengetahuannya.
Pemecahan masalah dalam kendala strategi pembelajaran
inquiry adalah sebagai guru kita harus menerapkan cara, dengan menyimbangkan
situasi atau kondisi di setiap kelas, karena kita tidak tahu bagaimana karakter
dan kemampuan siswa satu persatu
sehingga kita sebagai guru bisa menyimbangkan kemampuan siswa di dalam kelas
yang kita ajarkan tersebut.
Sebagai seorang guru kita dituntut untuk memberikan
pendidikan yang luar biasa agar siswa kita mengerti dan memahami apa yang kita
ajarkan dan mencerdaskan siswa-siswi kita agar mereka menjadi generasi penerus
yang berkualitas
Strategi pembelajaran inquiry menyatakan bahwa guru sebagai
sumber belajar bukanlah yang satu-satunya, masih banyak lagi sumber belajar
yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran. Guru hanyalah sebagai
fasilitator, pembimbing yang selalu mengarahkan siswa dalam pembelajaran.
Siswa didesain sebagai penemu
atau mencari pengetahuan itu, tugas seorang guru dalam mengelola siswa agar
mendapatkan pengetahuan dan menjadi bermakna. Karena dengan bermakna
pengetahuan akan masuk kedalam pengetahuan
mereka, sehingga akan selalu terkenang oleh siswa. Siswa
yang melakukan semuanya guru hanya menyiapkan, karena murid yang melakukan maka
pembelajaran akan menjadi pengalaman yang bermakna untuk siswa.
Saran untuk para guru
jika menggunakan strategi pembelajaran inquiry harus mengikuti
prosedur yang ada dan harus disesuaikan dengan waktu yang dimiliki, karena
strategi pembelajaran inquiry ini sangat
membutuhkan waktu yang panjang.
Karena makalah ini
belum sempurna maka penulis mengharapkan saran yang membangun agar dapat
bermanfaat bagi semua dan demi perbaikan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA