Kamis, 21 November 2013

Pendampingan Anak Usia Labil



Pendampingan Anak Usia Labil

Oleh: Anisa Susilawati

Dewasa ini sudah sangat bias antara kehidupan orang dewasa dengan kehidupan anak remaja, dikatakan seperti itu karena ruang lingkup kehidupan orang dewasa lebih ke arah hal yang batasannya kembali pada individu dewasa itu sendiri. Ada sebuah pernyataan bahwa seorang individu yang dikatakan dewasa, dia sudah bisa membedakan mana hal yang baik dan hal yang buruk, yang pantas dilakukan dan tidak pantas dilakukan. Dari pernyataan nantinya akan ditarik kesimpulan bahwa seorang individu dewasa sudah mahir membatasi diri dari hal yang berdampak negatif bagi dirinya. Itulah sekilas gambaran yang mudah terlihat tentang kehidupan individu dewasa.
Hal yang menjadi perbedaan antara kehidupan orang dewasa dengan anak muda ialah dari batasan itu pula, jika orang dewasa sudah mahir membatasi diri dari hal yang berdampak negatif. Lain hal dengan anak remaja yang dari segi pembawaan diri saja mereka masih suka berubah-ubah atau lebih dikenal dengan keadaan labil. Kehidupan mereka terkadang bisa berjalan sesuai koridor yang semestinya, terkadang pula menyimpang dari yang semestinya. Hal ini yang bisa mencerminkan keadaan labil dari sosok seorang anak remaja, untuk masalah membatasi diri sudah bisa tergambarkan bahwa mereka belum sepenuhnya bisa membatasi diri dari hal-hal yang berdampak negatif bagi diri mereka.
Peran orang kedua setelah diri mereka sendiri sangat dibutuhkan dalam hal ini, contohnya saja orang tua dalam keluarga, dan guru dalam aktifitas belajar di sekolah. Peran mereka dalam hal membatasi diri ini sangat penting, remaja memang status yang berada satu tingkat di atas setelah anak-anak, di masa remaja seseorang mulai bisa mengeksplor diri dalam lingkungan sosialnya. Mengenal lebih banyak orang dalam ruang lingkup pertemanan, lebih banyak  kesenangan dalam hal berkegiatan, dan juga senang mencoba hal-hal baru dalam hidupnya. Namun yang menjadi perhatian adalah pada saat mereka tidak dapat membedakan hal mana yang membawa dampak positif dan hal mana yang membawa dampak negatif bagi kehidupan mereka.
Dari sifat remaja yang lebih banyak kesenangan dalam  hal berkegiatan dan juga senang mencoba hal-hal baru inilah yang bisa menjerumuskan mereka pada sebuah hal yang sifatnya negatif. Mengapa dikatakan demikian, karena pada umumnya remaja bisa sangat tertarik untuk mencoba life style dari orang dewasa, seperti mencoba gaya berpenampilan, berbicara, bahkan sampai gaya berprilaku mereka yang sangat menduplikasi orang dewasa. Contoh lainnya yaitu gaya berpacaran anak remaja sekarang ini sudah menduplikasi juga gaya hubungan pasangan dewasa yang cenderung berlebihan. Bahkan anak usia labil ini sudah banyak yang meniru gaya hubungan yang bersifat intim dari pasangan suami istri, seperti kasus yang terjadi di SMPN 4 Jakarta yang menjadi buah bibir sekarang ini di kalangan masyarakat umum.
Menurut berita yang telah di baca kasus itu menerangkan bahwa siswa siswi SMP kelas 8 dan 9 yang ikut terlibat kasus asusila tersebut, yang lebih mengagetkannya lagi bahwa yang terlibat ada 10 siswa. 2 orang melakukan tindakan yang tidak senonoh, dan selebihnya merekam, dan menonton langsung kejadian itu, tidak ada rasa malu untuk melakukan hal yang tidak baik di depan teman-temannya.
Guru harus mengoreksi atau mengevaluasi diri mengapa kasus itu bisa terjadi oleh siswa dan siswi yang diajarnya. Guru merupakan orang tua di sekolah seharusnya dia lebih memahami karakter, pergaulan siswanya apalagi di lingkungan sekolah. Kasus itu terjadi saat jam salat Jumat, hal ini membuktikan bahwa lemahnya pengawasan guru di lingkungan sekolah. Dalam hal ini guru wajib memberikan pengarahan dan membicarakan dengan baik-baik kepada siswa siswi yang terlibat, agar tidak mengulangi hal serupa. Dan guru harus mendampingi agar siswa lain tidak mengucilkan siswa yang telah terlibat, karena itu akan menjadi hukuman sosial yang berat untuk dihadapi pelaku. Pendampingan orangtua pun dirasa sangat perlu. Karena dalam keadaan genting anak usia labil cenderung akan kembali ke rumah untuk mencari kenyamanan.(Mahasiswa Pendidikan Geografi, Unisma Bekasi)



 Gambar:  Terbitan Koran Radar Bekasi

Jumat, 08 November 2013

Artikel Profesi dan Etika Kependidikan



FIGUR SEORANG GURU SEBAGAI PANUTAN

Oleh
Anisa Susilawati
(41182170110028)
Susilawatianisa805@yahoo.co.id

ABSTRAK
Setiap guru sangat diharapkan memiliki ciri khas kepribadian yang ideal sesuai dengan persyaratan yang bersifat psikologis-pedagogis. Dalam pengertian sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik, guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di mesjid, surau, rumah dan sebagainya.
Figur guru merupakan penghargaan yang diberikan terhadap jasa guru yang banyak mendidik anak bangsa dari dulu hingga sekarang. Masyarakat melihat figur guru sebagai manusia serba bisa tanpa cela dan nista. Mereka melihat guru sebagai figur kharismatik. Kemulian seorang guru tercermin dari kepribagiannya, sehingga manifestasi dari sikap dan perilaku dari kehidupan sehari-hari.

Kata kunci: Guru dan Figur

PENDAHULUAN

Guru adalah figur manusia yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Ketika semua orang mempersoalkan masalah dunia pendidikan, figur guru mesti dilibatkan dalam agenda pembicaraan terutama yang menyangkut persoalan pendidikan formal di sekolah. Hal itu tidak dapat disangkal, karena lembaga pedidikan formal adalah dunia kehidupan guru. Sebagian besar waktu guru ada di sekolah sisanya ada di rumah dan masyarakat.

Esensi kompetensi kepribadian guru semuanya bermuara ke dalam intern pribadi guru. Kompetensi pedagogik, profesional dan sosial yang dimiliki seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran, pada akhirnya akan lebih banyak ditentukan oleh kompetensi kepribadian yang dimilikinya. Tampilan kepribadian guru akan lebih banyak memengaruhi minat dan antusiasme anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pribadi guru yang santun, respek terhadap siswa, jujur, ikhlas dan dapat diteladani, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan dalam pembelajaran apa pun jenis mata pelajarannya.
Oleh karena itu, dalam beberapa kasus tidak jarang seorang guru yang mempunyai kemampuan mumpuni secara pedagogis dan profesional dalam mata pelajaran yang diajarkannya, tetapi implementasinya dalam pembelajaran kurang optimal. Hal ini boleh jadi disebabkan tidak terbangunnya jembatan hati antara pribadi guru yang bersangkutan sebagai pendidik dan siswanya, baik di kelas maupun di luar kelas. Upaya pemerintah meningkatkan kemampuan pedagogis dan professional guru banyak dilakukan, baik melalui pelatihan, workshop, maupun pemberdayaan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP). Akan tetapi, hal tersebut kurang menyentuh peningkatan kompetensi kepribadian guru.
Figur guru sebagai panutan haruslah seimbang dengan kemampuan yang dimiliki seorang guru tersebut agar figur itu mempunyai nilai tambah yaitu dengan kemampuan yang sangat tinggi sehingga figure dan kemampuan itu menjadi kuat dan menjadi guru yang professional.


PEMBAHASAN


1. Pengertian Guru
Guru merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam pendidikan. Untuk itu setiap adanya inovasi pendidikan, khususnya dalam kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan harus bermuara pada guru. Hal ini menunjukkan bahwa betapa eksistensi dan  peran guru dalam dunia pendidikan sangat penting.



  
Gambar 1. Guru Mengajar


Guru sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar, memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan, karena fungsinya adalah merancang, mengelola, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Di samping itu, kedudukan guru dalam kegiatan belajar mengajar juga sangat strategis dan menentukan. Strategis karena guru yang akan menentukan kedalaman dan keluasan materi pelajaran, bersifat menentukan karena guru yang memilah dan memilih bahan pelajaran yang akan disajikan kepada peserta didik. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan guru adalah kinerja di dalam merencanakan atau merancang, melaksanakan dan mengevaluasi proses belajar mengajar.
Secara keseluruhan guru adalah figur yang menarik perhatian semua orang, entah dalam keluarga, masyarakat maupun di sekolah. Tidak ada seorang pun yang tidak mengenal figur guru.

2. Figur Seorang Guru
Guru sebagai model atau teladan selaras dengan salah satu teori Quantum Learning, yaitu modelling. Teori ini mempercayai bahwa seseorang memerlukan model atau figur yang akan memotivasi dirinya mengidentifikasi diri seperti model atau figur tersebut. Jika seseorang telah teridentifikasi oleh modelnya, apapun yang dilakukan model akan menjadi inspirasi baginya untuk berbuat dan bertindak sesuai dengan perbuatan atau tindakan model.
Guru bagi siswa adalah model, idola, atau figur teladan. Identifikasi siswa terhadap gurunya bukan saja pada karakter kepribadiannya yang sederhana, jujur, adil, lugas, disiplin, empatik, dan sebagainya, tetapi juga pada penampilan fisik seperti cara berjalan, berpakaian, dan bersurban. Identifikasi ini terjadi karena siswa melihat langsung “teladan yang hidup”. Guru memerankan diri secara total sebagai figur panutan bagi siswa.
Guru sebagai pendidik dan panutan, yaitu:
a.       Harus mengenal tabiat dan bakat serta kemampuan siswa.
b.      Berusaha menyalurkan bakat anak sesuai dengan minatnya.
c.       Berusaha menyesuaikan anak didik sesuai dengan pergaulan dan membimbingnya menjadi warga masyarakat yang baik.
d.      Sebagai barometer nilai dan norma hidup bagi siswa, baik tingkah lakunya, tutur katanya, dan kehidupan sehari-hari.
Peran guru adalah ganda, guru memiliki persyaratan kepribadian sebagai guru yaitu: Suka bekerja keras, demokratis, penyayang, menghargai kepribadian peserta didik, sabar, memilki penegtahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermacam-macam, perawakan menyenangkan dan berkelakuan baik, adil dan tidak memihak, toleransi, mantap dan stabil, ada perhatian terhadap persoalan peserrta didik, lincah mampu memuji, berbuat baik dan menghargai peserta didik, cukup dalam pengajaran.
3. Guru Sebagai Pendidik dan Panutan
Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru. Beberapa istilah yang juga menggambarkan peran guru, antara lain: Dosen, Mentor dan Tutor. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Menurut Zakiah Darajat (1992), tidak sembarangan orang dapat melakukan tugas guru.
WF Connell (1972) membedakan tujuh peran seorang guru yaitu (1) pendidik (nurturer), (2) model, (3) pengajar dan pembimbing, (4) pelajar (learner), (5) komunikator terhadap masyarakat setempat, (6) pekerja administrasi, serta (7) kesetiaan terhadap lembaga. Dalam pembahasan ini akan dibahas mengenai guru sebagai model bagi siswanya. Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara. Karena nilai-nilai dasar negara dan bangsa Indonesia adalah Pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu diresapi oleh nilai-nilai Pancasila.
Seorang guru adalah merupakan seorang sosok panutan bagi masyarakat, bukan saja bagi murid-muridnya, namun juga bagi rekan seprofesi, lingkungan maupun bagi bangsa ini. seorang guru adalah contoh dan suri tauladan yang baik yang merupakan pengambaran kehidupan sosial kemasyarakatan. masyarakat akan dipandang beradab bisa dilihat dari sosok guru sebagai pendidik masyarakat.

4. Figur Guru Masa Depan
a.       Kompetensi
Seorang figur guru masa depan harus memiliki keterampilan dasar pembelajaran, kualifikasi keilmuannya juga optimal, performance di dalam kelas maupun luar kelas tidak diragukan. Tentunya sebagai guru masa depan bangga dengan profesinya, dan akan tetap setia menjunjung tinggi kode etik profesinya.
b.      Kepribadian
            Planner, artinya guru memiliki program kerja pribadi yang jelas, program kerja tersebut tidak hanya berupa program rutin, misalnya menyiapkan seperangkat dokumen pembelajaran seperti Program Semester, Satuan Pelajaran, LKS, dan sebagainya. Akan tetapi guru harus merencanakan bagaimana setiap pembelajaran yang dilakukan berhasil maksimal, dan tentunya apa dan bagaimana rencana yang dilakukan, dan sudah terprogram secara baik
inovator, artinya memiliki kemauan untuk melakukan pembaharuan dan pembaharuan dimaksud berkenaan dengan pola pembelajaran, termasuk di dalamnya metode mengajar, media pembelajaran, system dan alat evaluasi, serta nurturant effect lainnya. Secara individu maupun bersama-sama mampu untuk merubah pola lama, yang selama ini tidak memberikan hasil maksimal, dengan merubah kepada pola baru pembelajaran, maka akan berdampak kepada hasil yang lebih maksimal.
Motivator, artinya guru masa depan mampu memiliki motivasi untuk terus belajar dan belajar, dan tentunya juga akan memberikan motivasi kepada anak didik untuk belajar dan terus belajar sebagaimana dicontohkan oleh gurunya
Capable personal, maksudnya guru diharapkan memiliki pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan serta sikap yang lebih mantap dan memadai sehinga mampu mengola proses pembelajaran secara efektif.
Developer, artinya guru mau untuk terus mengembangkan diri, dan tentunya mau pula menularkan kemampuan dan keterampilan kepada anak didiknya dan untuk semua orang. Guru masa depan haus akan menimba ketrampilan, dan bersikap peka terhadap perkembangan IPTEKS, misalnya mampu dan terampil mendayagunakan computer, internet, dan berbagai model pembelajaran multi media.
c. Kemampuan Sosial
Guru masa depan adalah guru bertindak sebagai fasilitator; pelindung; pembimbing dan punya figur yang baik (disiplin, loyal, bertanggung jawab, kreatif, melayani sesuai dengan visi, misi yang diinginkan sekolah); termotivasi menyediakan pengalaman belajar bermakna untuk mengalami perubahan belajar berdasarkan keterampilan yang dimiliki siswa dengan berfokus menjadikan kelas yang konduktif secara intelektual fisik dan sosial untuk belajar; menguasai materi, kelas, dan teknologi; punya sikap berciri khas “The Habits for Highly Effective People” dan “Quantum Teaching” serta pendekatan humanis terhadap siswa; Guru menguasai komputer, bahasa, dan psikologi mengajar untuk diterapkan di kelas secara proporsional. Diberlakukan skema rewards dan penegakan disiplin yang humanis terhadap guru dan karyawan. Guru masa depan juga memiliki kemampuan untuk mengembangkan kemampuan para siswanya melalui pemahaman, keaktifan, pembelajaran sesuai kemajuan zaman dengan mengembangkan keterampilan hidup agar siswa memiliki sikap kemandirian, perilaku adaptif, koperatif, kompetitif dalam menghadapi tantangan, tuntutan kehidupan sehari-hari. Secara efektif menunjukkan motivasi, percaya diri serta mampu mandiri dan dapat bekerja sama. Selain itu guru masa depan juga dapat menumbuhkembangkan sikap, disiplin, bertanggung jawab, memiliki etika moral, dan memiliki sikap kepedulian yang tinggi, dan memupuk kemampuan otodidak anak didik, memberikan reward ataupun apresiasi terhadap siswa agar mereka bangga akan sekolahnya dan terdidik juga untuk mau menghargai orang lain baik pendapat maupun prestasinya. Kerendahan hati juga perlu dipupuk agar tidak terlalu overmotivated sehingga menjadi congkak. Diberikan pelatihan berpikir kritis dan strategi belajar dengan manajemen waktu yang sesuai serta pelatihan cara mengendalikan emosi agar IQ, EQ dan ke dewasaan sosial siswa berimbang.

PENUTUP
1.      Kesimpulan
Figur guru merupakan pribadi kunci. Gurulah panutan utama bagi siswa. Semua sikap dan prilaku guru akan dilihat, didengar, dan ditiru oleh siswa.Sebagai pribadi yang selalu digugu dan ditiru, tidaklah berlebihan bila siswa selalu mengharapkan figure guru yang senantiasa memperhatikan kepentingan mereka. Figur guru yang selalu memperhatikan kepentingan siswa biasanya mendapatkan ekstra perhatian dari siswa, siswa yang senang dengan sikap dan perilaku yang baik, yang diperlihatkan oleh guru dalam pembelajaran.
2. Saran
Figur guru sangat di tiru oleh semua peserta didik oleh karena itu seorang guru harus memberikan prilaku yang baik juga agar peserta didik mengikuti seorang gurunya yang baik, di samping itu, guru juga harus berprofesional, professional inilah lahir karena adanya figure yang baik dari guru. Guru berprofesional peneruspun akan menjadi penerus yang baik.





DAFTAR PUSTAKA
http://sutiada.blogspot.com/2013/05/guru-sebagai-pendidik-dan-panutan.html di posting pada hari Senin tanggal07/10/2013 jam 08:00
http://harunbjm.blogspot.com/2010/08/guru-dimataku_23.html di posting pada hari Senin tanggal07/10/2013 jam 08:00

Sabtu, 02 November 2013

Artikel Penemuan Biota Laut


PENEMUAN BIOTA LAUT PULAU PARI KEPULAUAN SERIBU
Oleh:
Anisa Susilawati
(41182170110028)
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Jurusan Geografi Unisma ‘45 Bekasi
                                                           
ABSTRAK
Pulau pari merupakan salah satu kepulauan seribu selatan, pulau ini dinamakan pulau pari karena pulaunya berbentuk seperti ikan pari, kepulauan ini memiliki beraneka ragam biota laut yang lucu dan indah, penelitian biota laut dilakukan untuk mengetahui keanekaragaman jenis biota di pulau pari kepulauan seribu itu sendiri, letak pulau pari ini sangat strategis, banyak wisatawan yang datang untuk berlibur dan juga ada yang untuk penelitian mengenai pulau tersebut, di pulau ini terdapat Pusat Pengembangan Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia sebagai rumah konservasi penelitian biota laut dan riset pengembangan untuk kelestarian perairan Indonesia khususnya yang mampu diberdayagunakan di Teluk Jakarta.


Kata kunci : Pulau Pari, Biota Laut



I.                   PEDAHULUAN


Kehidupan dilaut erat hubungannya dengan keadaan faktor fisik dan kimia dari keadaan lingkungannya seperti temperatur, sinar, arus, salinitas dan bahan makanannya baik berupa benda-benda organis maupun anorganis. karena kondisi pada setiap tempat  dan lapisan air berbeda-beda  maka keadaan kehidupannya pun agak berbeda antara lapisan air permukaan, lapisan yang lebih dalam dipantai karang dengan pantai pasir yang berawa. 
Penggolongan biota laut menurut sifat hidupnya dibedakan menjadi plankton merupakan semua biota yang hidup melayang di dalam air yang pergerakkannya ditentukan oleh lingkungannya. Kemudian nekton adalah semua biota yang dapat berenang bebas dan mengatur sendiri arah perherakkannya dan bentos merupakan semua biota yang hidup didasar perairan baik membenamkan diri, menempel maupun merayap.
Perubahan kondisi laut yang terjadi dimasa lalu hingga saat ini ditambah dengan interaksi biota laut dalam pemangsaan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap daya adaptasi pada biota laut. Kemampuan adaptasi biota laut  yang berlanjut dalam jangka waktu lama yang akhirnya menjadi sebuah evolusi menjadikan keanekaragaman biota laut menjadi tinggi. Selain itu, laut dengan berbagai kondisi fisik, kimia dan topografi menjadikan biota laut yang hidup didalamnya semakin beragam.Keragaman biota laut yang terdapat di wilayah perairan laut Indonesia begitu tinggi. Mulai dari ikan, moluska, krustasea, alga sampai dengan karang kesemuanya ditemukan di perairan laut Indonesia dengan jenis yang sangat beragam.
Berbagai macam biota laut ditemukan di pantai pari di kepulauan seribu sangat beranekaragam dari biota berupa fauna dan flora seperti penemuan kepiting, bintang laut, moluska, buah penghias pantai yang berada di pinggir hutan mangrove, dan lain sebagainya.



II.                KAJIAN TEORI


Biota Laut adalah semua makhluk hidup yang ada di laut baik hewan maupun tumbuhan atau karang. secara umum biota laut dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu plankton, nekton dan Bentos pembagain ini tidak ada kaitannya dengan klasifikasi ilmiah, ukuran, hewan ataukah tumbuhan tapi berdasarkan pada kebiasaan hidup secara umum, seperti gerak berjalan, pola hidup dan sebaran menurut ekologinya.
Laut merupakan sebuah ekosistem besar yang menjadi tempat hidup bagi berbagai macam biota laut, dari yang berukuran kecil hingga yang berukuran besar, yang hidup di pesisir hingga hidup di laut dalam. Biota laut adalah berbagai jenis organisme hidup di perairan laut yang menurut fungsinya digolongkan menjadi tiga, yaitu produsen merupakan biota laut yang mampu mensintesa zat organik baru dari zat anorganik, kedua adalah konsumen merupakan biota laut yang memanfaatkan zat organik dari luar tubuhnya secara langsung. Dan yang ketiga adalah redusen merupakan biota laut yang tidak mampu menelan zat organik dalam bentuk butiran, tidak mampu berfotosintesis namun mampu memecah molekul organik menjadi lebih sederhana
Golongan organisme yang hidup dilaut ada tiga yaitu Benthos, yaitu tumbuhan dan binatang yang hidupnya melekat pada dasar laut, baik menempel pada permukaan ataupun terpendam didalam lumpur dan ada juga yang merayap. seperti cacing, siput, ketam, dan kerang-kerangan serta  algae atau sering juga disebut rumput laut, tumbuhan lamun. Nekton, yaitu binatang yang bergerak bebas seperti ikan besar seperti hiu, ikan pari, kura-kura, dan mamalia akuatik seperti lumba-lumba dan paus.  nekton mampu bergerak lebih baik untuk mencari makanan dan menghindari predator. dalam pergerakannya, nekton tidak terlalu tergantung pada arus sebagaimana plankton. distribusi dari nekton dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, salinitas, suplai oksigen, dan sumber makanan (Mukhtasor,2007:32). Plankton, yaitu semua golongan binatang dan tumbuhan yang sangat kecil yang terapung-apung di air, jadi gerakannya atau migrasinya tergantung pada gerakan air (arus) dan bersifat pasif. Secara luas plankton dianggap sebagai salah satu organisme terpenting di dunia, karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan akuatik. ada dua macam   plankton yaitu :Fitoplankton, sebagai tumbuhan berperan dalam menyediakan oksigen dan sebagai sumber makanan bagi banyak organisme lain. fitoplankton  terdapat dizona euphotik yaitu zona dimana pada area ini menerima cahaya matahari yang cukup untuk digunakan pada proses fotosintesis. contoh dari fitoplankton adalah crysophyta atau alga kuning cokelat. Zooplankton, yaitu semua organisme kecil  yang termasuk kedalam kategori hewan. jenis-jenis dari zooplankton seperti protozoa (hewan bersel tunggal sperti sarcodina), coelenterata (ubur-ubur dan karang), molusca (kerang dan siput), artropoda (bintang laut). Zooplankton banyak dijumpai didekat permukaan laut, dimana sumber makanan mereka banyak dijumpai. beberapa zooplankton juga dapat ditemukan ditiap kedalaman laut.



III.             PEMBAHASAN


1.    Kondisi Pulau pari






     Gambar 1 : Peta lokasi Pulau Pari

Pulau Pari adalah suatu pulau yang dinamakan demikian karena bentuk pulaunya menyerupai bentuk dari ikan pari. Pulau yang berpenduduk namun juga memiliki keindahan dan keunikan dari lingkungan hidup yang ada. Pulau ini masih merupakan Pulau dari Kepulauan Seribu, Jakarta. Pada bagian Pulau Pari, tepatnya bagian ekor pulau atau sebelah barat dari bagian pulau. telah dimanfaatkannya bagian tersebut oleh Pusat Pengembangan Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia  sebagai rumah konservasi penelitian biota laut dan riset pengembangan untuk kelestarian perairan Indonesia khususnya yang mampu diberdayagunakan di Teluk Jakarta.


2.    Kondisi Biota laut pulau pari


Gambar 2 : Biota Laut Pulau Pari

Biota laut di pulau pari beraneka ragam jenisnya mulai dari yang kecil, sedang sampai yang besar, biota ini banyak di bagian dasar laut, yang sering ditemukan adalah biota laut spesies bintang laut, kepiting, terumbu karang, dan lain sebagainya. Biota-biota di pulau pari sama halnya seperti biota-biota di pulau lainnya, hanya saja di pulau ini lebih membudi dayakan biota laut berupa rumput laut karena rumput laut ini sebagai mata pencaharian masyarakat di pulau pari kepulauan seribu.



3.    Jenis Penemuan Biota Laut
1)   Penemuan Buah


   Gambar 3 : Buah Pesisir

Pada saat penelitian pertama kali menemukan biota yang jenisnya itu adalah buah, jenis itu berada di pohon pingir-pinggir pantai, buahnya berbentuk oval dan berwarna kuning, pohonnya sendiri tidak terlalu tinggi. Hasil penelitian buah ini menunjukkan bahwa titik koordinat letak buah tersebut berada S= 050.51.289’ dan E= 1060.37.481’ lokasinya sendiri di pantai pasir perawan pulau pari kepulauan seribu. Dari hasil pengamatan bisa disimpulkan bahwa buah ini merupakan penghias pantai yang tumbuh di hutan mangrove di daerah tersebut.


2)   Penemuan karang keras
Gambar 4: Karang Mati

Penemuan kedua menemukan biota karang laut mati, karang ini ditemukan di dasar laut yang sedang mengambang bersama ombak, berdasarkan penelitian karang ini menunjukkan bahwa titik koordinat letak penemuan karang tersebut adalah S= 050.51.302’ dan E= 1060.37.670’ lokasinya sendiri berada di pantai pasir perawan pulau pari kepulauan seribu. Karang keras sendiri sejenis hewan laut yang membentuk lapisan keras di sekujur tubuhnya untuk melindungi diri dari pemangsa. Hewan ini berukuran sangat kecil yang disebut polyp, dan memiliki tangan-tangan yang panjang dan banyak untuk menangkap mangsa. Tetapi yang di dapat hanyalah karang keras yang sudah tidak hidup lagi.
  
3)   Penemuan Karang Hidup

Penemuan menemukan biota yang seperti penemuan yang kedua hanya saja penemuan ini berupa karang hidup, karang ini di temukan di dasar laut yang sudah kedaan patah atau tidak utuh lagi. Berdasarkan penelitian karang lembek menunjukkan bahwa titik koordinat letak penemuan karang tersebut adalah S= 050.51.303’ dan E= 1060.37.665’ karang lembek ini belokasikan di pantai pasir perawan pulau pari kepulauan seribu. Karang ini banyak sekali di dasar laut dan di pinggir-pinggir laut, seprtinya karang ini patah atau tidak utuh lagi karena pergerakan air laut yang terlalu besar sehingga karang ini patah dan terbawa ombak sampai dasar laut.

4)   Penemuam Rumput Laut
Penemuan  keempat menemukan biota laut berupa rumput laut. Rumput ini tidak sama dengan rumput di darat, rumput laut ini berwarna putih dan berair, karena biota laut, jadi rumput ini identik dengan air dan bening. Berdasarkan penelitian rumput laut ini menunjukkan bahwa titik koordinat letak penemuan rumput laut tersebut adalah S= 050.51.303’ dan E= 1060.37.665’ yang berlokasi di pasir perawan pulau pari kepulauan seribu. Rumput laut ini banyak dicari para nelayan rumput laut karena biota ini merupakan sebagai mata pencaharian masyarakat setempat.

5)   Penemuan Moluska
Penemuan kelima menemukan biota laut berupa moluska, moluska ini ditemukan pada saat melakukan pengukuran kedalaman air laut tidak disengaja menemukannya dengan ukuran yang sedang dan berwarna hitam. Berdasarkan penelitian titik koordinat letak penemuannya adalah S= 050.51.303’ dan E= 106037.665’ berlokasi di pantai pasir perawan pulau pari kepulauan seribu.
6)   Penemuan kepiting
Penemuan keenam menemukan biota laut berupa kepiting, kepiting ini berukuran kecil dan berwarna putih, biota laut ini ditemukan di pantai yang tertup dengan air ombak dan pasir-pasir putih. Berdasarkan penelitian kepiting kecil ini menunjukkan bahwa titik koordinat letak penemuannya adalah S= 050.51.303’ dan E= 1060.37.665’ yang berlokasi di pantai pasir perawan pulau pari kepulauan seribu.

7)   Penemuan klomang
Penemuan ketujuh menemukan biota laut berupa klomang, klomang ini berukuran kecil dan cangkangnya berwarna putih, klomang ini terdampar di pasir-pasir pantai. Berdasarkan penelitian klomang ini menunjukkan bahwa titik koordinat letak penemuannya adalah S= 050.51.302’ dan E= 1060.37.579’ berlokasikan di pantai pasir perawan pulau pari kepulauan seribu.


8)    Penemuan bintang laut


Gambar 6: Bintang Laut

Penemuan kedelapan menemukan biota laut berupa bintang laut, biota laut ini berukuran sedang, rata-rata ukuran bintang laut hampir sama semua, biota ini ada didasar laut dan di dalam laut kira-kira kedalaman laut sekitar satu meter. Berdasarkan penelitian bintang laut ini menunjukkan bahwa titik koordinat latak penemuannya adalah  S= 050.51.386’ dan E= 1060.37.411’ berlokasikan di pantai pasir perawan pulau pari kepulauan seribu.

IV.             KESIMPULAN

Berdasarkan penemuan-penemuan biota laut di pasir perawan pulau pari kepulauan seribu yang didapatkan merupakan biota laut yang dari beberapa jenis biotanya saja , masih banyak lagi biota-biota yang belum ditemukan karena ada beberapa faktor yang menyebabkan terhambatnya penemua-penemuan tersebut terhalang. Biota laut yang di temui sangat lucu dan indah di lihatnya dan baik untuk diteliti.

V.                SARAN

1.    Sebaiknya di daerah laut dan pantai pulau pari di kepulauan seribu lebih di lestarikan lagi karena dilihat dari penelitian langsung, banyak sampah-sampah yang berserakan di lingkungan laut dan pantai tersebut, hal ini akan menyebabkan kehidupan biota laut tidak baik karena akan ada pencemaran air laut.
2.    Seharusnya keamanan bagi laut dan pantai pari yang lebih ketat lagi, karena beberapa para wisatawan yang mengambil biota laut secara diam-diam untuk dibawa pulang, hal tersebut apabila terjadi terus menerus maka akan mengakibatkan kelangkaannya biota laut di pulau pari.

DAFTAR PUSTAKA
ttp://shaarstya.wordpress.com/2009/07/17/berbagai-jenis-biota-laut/ di unduh pada hari Jumat tanggal 28/Juni/2013 pukul 13:00
http://jovanadevera.wordpress.com/2012/04/28/pari-island_pantai-pasir-perawan-indonesia/ diunduh pada hari jumat tanggal 28/juni/2013 pukul 13:15.


Kenangan Penulis di Pulau Pari