FIGUR SEORANG GURU SEBAGAI PANUTAN
Oleh
Anisa
Susilawati
(41182170110028)
Susilawatianisa805@yahoo.co.id
ABSTRAK
Setiap guru
sangat diharapkan memiliki ciri khas kepribadian yang ideal sesuai dengan
persyaratan yang bersifat psikologis-pedagogis. Dalam
pengertian sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada
anak didik, guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan
pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal,
tetapi bisa juga di mesjid, surau, rumah dan sebagainya.
Figur guru merupakan penghargaan yang
diberikan terhadap jasa guru yang banyak mendidik anak bangsa dari dulu hingga
sekarang. Masyarakat melihat figur guru sebagai manusia serba bisa tanpa cela
dan nista. Mereka melihat guru sebagai figur kharismatik. Kemulian seorang guru
tercermin dari kepribagiannya, sehingga manifestasi dari sikap dan perilaku
dari kehidupan sehari-hari.
Kata kunci: Guru dan Figur
PENDAHULUAN
Guru adalah figur manusia yang menempati posisi dan memegang peranan
penting dalam pendidikan. Ketika semua orang mempersoalkan masalah dunia
pendidikan, figur guru mesti dilibatkan dalam agenda pembicaraan terutama yang
menyangkut persoalan pendidikan formal di sekolah. Hal itu tidak dapat
disangkal, karena lembaga pedidikan formal adalah dunia kehidupan guru.
Sebagian besar waktu guru ada di sekolah sisanya ada di rumah dan masyarakat.
Esensi kompetensi kepribadian guru
semuanya bermuara ke dalam intern pribadi guru. Kompetensi pedagogik,
profesional dan sosial yang dimiliki seorang guru dalam melaksanakan
pembelajaran, pada akhirnya akan lebih banyak ditentukan oleh kompetensi
kepribadian yang dimilikinya. Tampilan kepribadian guru akan lebih banyak memengaruhi
minat dan antusiasme anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pribadi guru
yang santun, respek terhadap siswa, jujur, ikhlas dan dapat diteladani,
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan dalam pembelajaran apa
pun jenis mata pelajarannya.
Oleh karena itu, dalam beberapa kasus
tidak jarang seorang guru yang mempunyai kemampuan mumpuni secara pedagogis dan
profesional dalam mata pelajaran yang diajarkannya, tetapi implementasinya
dalam pembelajaran kurang optimal. Hal ini boleh jadi disebabkan tidak
terbangunnya jembatan hati antara pribadi guru yang bersangkutan sebagai
pendidik dan siswanya, baik di kelas maupun di luar kelas. Upaya pemerintah
meningkatkan kemampuan pedagogis dan professional guru banyak dilakukan, baik
melalui pelatihan, workshop, maupun pemberdayaan musyawarah guru mata pelajaran
(MGMP). Akan tetapi, hal tersebut kurang menyentuh peningkatan kompetensi
kepribadian guru.
Figur guru sebagai panutan haruslah seimbang
dengan kemampuan yang dimiliki seorang guru tersebut agar figur itu mempunyai
nilai tambah yaitu dengan kemampuan yang sangat tinggi sehingga figure dan
kemampuan itu menjadi kuat dan menjadi guru yang professional.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Guru
Guru merupakan salah satu
penentu keberhasilan dalam pendidikan. Untuk itu setiap adanya inovasi
pendidikan, khususnya dalam kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia yang
dihasilkan dari upaya pendidikan harus bermuara pada guru. Hal ini menunjukkan
bahwa betapa eksistensi dan peran guru dalam dunia pendidikan sangat penting.
Gambar 1. Guru Mengajar
Guru sebagai salah satu
komponen dalam kegiatan belajar mengajar, memiliki posisi yang sangat
menentukan keberhasilan, karena fungsinya adalah merancang, mengelola,
melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Di samping itu, kedudukan guru
dalam kegiatan belajar mengajar juga sangat strategis dan menentukan. Strategis
karena guru yang akan menentukan kedalaman dan keluasan materi pelajaran,
bersifat menentukan karena guru yang memilah dan memilih bahan pelajaran yang
akan disajikan kepada peserta didik. Salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan guru adalah kinerja di dalam merencanakan atau merancang,
melaksanakan dan mengevaluasi proses belajar mengajar.
Secara
keseluruhan guru adalah figur yang menarik perhatian semua orang, entah dalam
keluarga, masyarakat maupun di sekolah. Tidak ada seorang pun yang tidak
mengenal figur guru.
2. Figur Seorang Guru
Guru sebagai model atau teladan selaras dengan salah satu teori Quantum
Learning, yaitu modelling. Teori ini mempercayai bahwa seseorang memerlukan
model atau figur yang akan memotivasi
dirinya mengidentifikasi diri seperti model atau figur tersebut. Jika seseorang
telah teridentifikasi oleh modelnya, apapun yang dilakukan model akan menjadi
inspirasi baginya untuk berbuat dan bertindak sesuai dengan perbuatan atau
tindakan model.
Guru bagi siswa adalah
model, idola, atau figur teladan. Identifikasi siswa terhadap gurunya bukan
saja pada karakter kepribadiannya yang sederhana, jujur, adil, lugas, disiplin,
empatik, dan sebagainya, tetapi juga pada penampilan fisik seperti cara
berjalan, berpakaian, dan bersurban. Identifikasi ini terjadi karena siswa
melihat langsung “teladan yang hidup”. Guru memerankan diri secara total
sebagai figur panutan bagi siswa.
Guru sebagai pendidik dan panutan,
yaitu:
a. Harus mengenal tabiat dan bakat serta kemampuan siswa.
b. Berusaha menyalurkan bakat anak sesuai dengan
minatnya.
c. Berusaha menyesuaikan anak didik sesuai dengan
pergaulan dan membimbingnya menjadi warga masyarakat yang baik.
d. Sebagai barometer nilai dan norma hidup bagi siswa,
baik tingkah lakunya, tutur katanya, dan kehidupan sehari-hari.
Peran guru adalah ganda,
guru memiliki persyaratan kepribadian sebagai guru yaitu: Suka bekerja keras, demokratis, penyayang, menghargai
kepribadian peserta didik, sabar, memilki penegtahuan, keterampilan dan
pengalaman yang bermacam-macam, perawakan menyenangkan dan berkelakuan baik,
adil dan tidak memihak, toleransi, mantap dan stabil, ada perhatian terhadap
persoalan peserrta didik, lincah mampu memuji, berbuat baik dan menghargai
peserta didik, cukup dalam pengajaran.
3. Guru Sebagai
Pendidik dan Panutan
Guru adalah pendidik dan
pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus
mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap
orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.
Beberapa istilah yang juga menggambarkan peran guru, antara lain: Dosen, Mentor
dan Tutor. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Menurut Zakiah Darajat (1992), tidak
sembarangan orang dapat melakukan tugas guru.
WF Connell (1972) membedakan tujuh peran seorang guru yaitu (1) pendidik
(nurturer), (2) model, (3) pengajar dan pembimbing, (4) pelajar (learner), (5)
komunikator terhadap masyarakat setempat, (6) pekerja administrasi, serta (7)
kesetiaan terhadap lembaga. Dalam pembahasan ini akan dibahas mengenai guru
sebagai model bagi siswanya. Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak.
Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya.
Oleh karena itu tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh
masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat, bangsa
dan negara. Karena nilai-nilai dasar negara dan bangsa Indonesia adalah
Pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu diresapi oleh nilai-nilai
Pancasila.
Seorang guru adalah merupakan seorang sosok panutan bagi masyarakat, bukan
saja bagi murid-muridnya, namun juga bagi rekan seprofesi, lingkungan maupun
bagi bangsa ini. seorang guru adalah contoh dan suri tauladan yang baik yang
merupakan pengambaran kehidupan sosial kemasyarakatan. masyarakat akan dipandang
beradab bisa dilihat dari sosok guru sebagai pendidik masyarakat.
4. Figur Guru Masa Depan
a. Kompetensi
Seorang figur guru masa depan harus memiliki
keterampilan dasar pembelajaran, kualifikasi keilmuannya juga optimal,
performance di dalam kelas maupun luar kelas tidak diragukan. Tentunya sebagai
guru masa depan bangga dengan profesinya, dan akan tetap setia menjunjung tinggi
kode etik profesinya.
b. Kepribadian
Planner, artinya guru memiliki program kerja pribadi yang jelas, program kerja tersebut tidak hanya berupa program rutin, misalnya menyiapkan seperangkat dokumen pembelajaran seperti Program Semester, Satuan Pelajaran, LKS, dan sebagainya. Akan tetapi guru harus merencanakan bagaimana setiap pembelajaran yang dilakukan berhasil maksimal, dan tentunya apa dan bagaimana rencana yang dilakukan, dan sudah terprogram secara baik
Planner, artinya guru memiliki program kerja pribadi yang jelas, program kerja tersebut tidak hanya berupa program rutin, misalnya menyiapkan seperangkat dokumen pembelajaran seperti Program Semester, Satuan Pelajaran, LKS, dan sebagainya. Akan tetapi guru harus merencanakan bagaimana setiap pembelajaran yang dilakukan berhasil maksimal, dan tentunya apa dan bagaimana rencana yang dilakukan, dan sudah terprogram secara baik
inovator, artinya
memiliki kemauan untuk melakukan pembaharuan dan pembaharuan dimaksud berkenaan
dengan pola pembelajaran, termasuk di dalamnya metode mengajar, media
pembelajaran, system dan alat evaluasi, serta nurturant effect lainnya. Secara
individu maupun bersama-sama mampu untuk merubah pola lama, yang selama ini
tidak memberikan hasil maksimal, dengan merubah kepada pola baru pembelajaran,
maka akan berdampak kepada hasil yang lebih maksimal.
Motivator, artinya guru masa depan mampu memiliki motivasi untuk terus
belajar dan belajar, dan tentunya juga akan memberikan motivasi kepada anak
didik untuk belajar dan terus belajar sebagaimana dicontohkan oleh gurunya
Capable personal, maksudnya guru diharapkan memiliki pengetahuan,
kecakapan dan ketrampilan serta sikap yang lebih mantap dan memadai sehinga
mampu mengola proses pembelajaran secara efektif.
Developer, artinya guru mau untuk terus mengembangkan diri, dan tentunya
mau pula menularkan kemampuan dan keterampilan kepada anak didiknya dan untuk
semua orang. Guru masa depan haus akan menimba ketrampilan, dan bersikap peka
terhadap perkembangan IPTEKS, misalnya mampu dan terampil mendayagunakan
computer, internet, dan berbagai model pembelajaran multi media.
c. Kemampuan
Sosial
Guru masa depan adalah guru bertindak sebagai fasilitator; pelindung;
pembimbing dan punya figur yang baik (disiplin, loyal, bertanggung jawab,
kreatif, melayani sesuai dengan visi, misi yang diinginkan sekolah);
termotivasi menyediakan pengalaman belajar bermakna untuk mengalami perubahan
belajar berdasarkan keterampilan yang dimiliki siswa dengan berfokus menjadikan
kelas yang konduktif secara intelektual fisik dan sosial untuk belajar;
menguasai materi, kelas, dan teknologi; punya sikap berciri khas “The Habits
for Highly Effective People” dan “Quantum Teaching” serta pendekatan humanis
terhadap siswa; Guru menguasai komputer, bahasa, dan psikologi mengajar untuk
diterapkan di kelas secara proporsional. Diberlakukan skema rewards dan
penegakan disiplin yang humanis terhadap guru dan karyawan. Guru masa depan
juga memiliki kemampuan untuk mengembangkan kemampuan para siswanya melalui
pemahaman, keaktifan, pembelajaran sesuai kemajuan zaman dengan mengembangkan
keterampilan hidup agar siswa memiliki sikap kemandirian, perilaku adaptif,
koperatif, kompetitif dalam menghadapi tantangan, tuntutan kehidupan
sehari-hari. Secara efektif menunjukkan motivasi, percaya diri serta mampu
mandiri dan dapat bekerja sama. Selain itu guru masa depan juga dapat
menumbuhkembangkan sikap, disiplin, bertanggung jawab, memiliki etika moral,
dan memiliki sikap kepedulian yang tinggi, dan memupuk kemampuan otodidak anak
didik, memberikan reward ataupun apresiasi terhadap siswa agar mereka bangga
akan sekolahnya dan terdidik juga untuk mau menghargai orang lain baik pendapat
maupun prestasinya. Kerendahan hati juga perlu dipupuk agar tidak terlalu
overmotivated sehingga menjadi congkak. Diberikan pelatihan berpikir kritis dan
strategi belajar dengan manajemen waktu yang sesuai serta pelatihan cara
mengendalikan emosi agar IQ, EQ dan ke dewasaan sosial siswa berimbang.
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Figur guru
merupakan pribadi kunci. Gurulah panutan utama bagi siswa. Semua sikap dan
prilaku guru akan dilihat, didengar, dan ditiru oleh siswa.Sebagai pribadi yang
selalu digugu dan ditiru, tidaklah berlebihan bila siswa selalu mengharapkan
figure guru yang senantiasa memperhatikan kepentingan mereka. Figur guru yang
selalu memperhatikan kepentingan siswa biasanya mendapatkan ekstra perhatian dari
siswa, siswa yang senang dengan sikap dan perilaku yang baik, yang
diperlihatkan oleh guru dalam pembelajaran.
2. Saran
Figur guru sangat di tiru oleh semua
peserta didik oleh karena itu seorang guru harus memberikan prilaku yang baik
juga agar peserta didik mengikuti seorang gurunya yang baik, di samping itu,
guru juga harus berprofesional, professional inilah lahir karena adanya figure
yang baik dari guru. Guru berprofesional peneruspun akan menjadi penerus yang
baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://sutiada.blogspot.com/2013/05/guru-sebagai-pendidik-dan-panutan.html di posting pada hari Senin tanggal07/10/2013 jam
08:00
http://harunbjm.blogspot.com/2010/08/guru-dimataku_23.html di posting pada hari Senin tanggal07/10/2013 jam
08:00
http://sexyberry.wordpress.com/2008/12/11/sosok-guru-yang-disenangi-dan-yang-tidak-disenangi-siswa-dalam-pembelajaran-oleh-kariminm-pd/ di posting pada hari Senin tanggal07/10/2013 jam
08:00
Bonus Codes for Slots: Casino Bonus & Play Slots - Online
BalasHapusFind the BEST Bonus 파라오 사이트 Codes for Slots: Casino Bonus 안전 토토 사이트 & Play Slots with 블랙 잭 룰 Online Payments in 2021. Our team 파라오바카라 of expert handpicked online slots has been here to help 킹스 포커 you